Greuteu, oh indahnya! |
Greuteu, Oh Indahnya – Wisata Aceh : Memang ya, Aceh ini luar biasa pesona lautnya. Mau itu pantai, wisata bawah laut, maupun atas laut. Alias melihat laut dari atas ketinggian.
Greuteu, saya pikir Aceh cuma punya pantai yang yaaah hanya bisa dinikmati di pinggir pantai saja. Tapi ternyata oh ternyata, ada Greuteu yang membuat saya terpesona.
Sudah lama mengetahuinya dari foto-foto seorang kawan. Dulu pernah hampir kesana, tapi tak jadi karena gerimis datang. Baru berkesempatan mengunjunginya Februari lalu. Itu pun hampir batal.
Ceritanya saya berkunjung ke Banda Aceh. Rencana utama ngetrip ke Sabang bareng Yokko yang sekarang tinggal di Banda Aceh. Tapi sebelum ke Sabang nyempetin ke beberapa tempat dulu di Banda Aceh, salah satunya ke Greuteu.
Greuteu sendiri berada bukan di pusat kota. Sudah masuk ke wilayah kabupaten Aceh Besar. Dari Banda Aceh menurut seorang kawan sekitar 1-2 jam. Tapi waktu kami katakan hendak ke Greuteu ke orangtua Yokko, mereka seakan enggan melepas. Meski tak terang-terangan melarang, tapi jelas kelihatan ragu. Mereka bilang Greuteu itu jauh. Jalannya berkelok-kelok naik turun. Tak ada SPBU disana. Jadi gawat kalau di tengah jalan kehabisan bensin. Menurut papa Yokko, jarak Banda Aceh ke Greute kira-kira seperti jarak Medan – Pematangsiantar.
Wah, 3-4 jaman dong. Jauh sih memang kalau gitu. Tapi berhubung tak ada kalimat larangan, ya kami lanjut aja ehehheee,,, salut euy sama ortunya Yokko. Papanya care abis walau kesannya pendiam *mmm… mungkin aslinya bukan pendiam, cuma kan saya baru kenal dan kami nggak banyak ngobrol*. Sebelum kami berangkat, sepeda motor diisi full sama papanya. Trus dibawain bensin lagi di botol aqua buat jaga-jaga kalau di jalan kehabisan bensin.
Mama Yokko sebelum berangkat udah mewanti-wanti dong buat hati-hati, khas ibu-ibu lah ya. Trus saya diajari do’a bepergian, biar selalu dalam lindungan Allah :) so, berbekal bensin cadangan dan doa bepergian ajaran mamanya Yokko, kami pun berangkat ke Greuteu hari itu.
Jujur saya lupa tepatnya berangkat jam berapa, mungkin jam 10 pagi. Atau jam 9 lewat gitu deh. Benar kata ortunya Yokko: Greuteu itu jauh. Melintasi bukit-bukit, naik turun berkelok-kelok, benar juga kalau tak ada SPBU, lha wong yang dilewati hutan dan bukit, perkampungan ada satu dua. Tapi Alhamdulillah nggak sejauh jarak Medan-Pematangsiantar.
Sekitar jam 11.30 kami nyampe di Greuteu. Kalau di Medan, rute ke Greuteu ini mirip-mirip lah kayak mau ke Berastagi. Penuh kelokan dan tanjakan. Pokoknya naik turun mengitari bukit lah. Bedanya disini jalanannya bagus, jarang saya temui jalanan berlubang di Aceh. Hampir semuanya mulus, lebar. Kecuali jalanan di perbukitannya ya, memang nggak lebar, tapi hampir seluruhnya bagus, mulus. Ya Aceh terkenal dengan jalanannya yang bagus sih emang. Trus bedanya lagi kalo ke Berastagi kan view nya hutan dan jurang. Nah kalo ke Greuteu view nya hutan dan laut.
Nah kalau ke Greuteu bukit-bukit begini nggak cuma kita lintasi dari bawah aja, tapi juga naik dan turun bukit gaes :) |
Greuteu sendiri merupakan spot yang menampilkan pemandangan laut dari atas. Iya, Greuteu adalah bukit. Eh,bukit atau gunung ya?! pokoknya ya letaknya di ketinggian. Areanya berupa warung-warung di pinggir jalan yang berbatasan dengan jurang yang di bawahnya adalah laut. Mmm… seperti warung jagung Penatapan kalau mau ke Berastagi. Eh, bukan. Lebih tepatnya seperti warung penatapan dengan view Danau Toba yang sering kita lewati kalau kita hendak ke Parapat dari arah Medan. Ya seperti itu.
View yang ditawarkan? Sudah pasti laut yang membentang, beberapa pulau kecil, daaaan,,, ini yang selalu saya lihat di foto-foto kawan yang sukses bikin mupeng kesini: pemandangan pantai. Yess,,, dari puncak Greuteu ini kita bisa melihat pantai dengan garis pantai memanjang, di ujungnya sebuah bukit berbatasan dengan laut. Lalu di kejauhan sana bukit-bukit tampak berlapis-lapis. Pemandangan yang cantik banget ternyata kalau dilihat dari atas.
Ketika laut, hutan, dan bukit bersatu dalam satu frame |
Jangan tanya nama pulaunya apa, saya nggak tau. Yang jelas ini juga view dari puncak Greuteu ya gaes! |
Warung-warung disini umumnya menyediakan menu es kelapa muda dan indomie goreng/kuah. Eits,,, ini indomie bukan sembarang indomie. Walau cuma mie instan yang semua orang bisa buat, tapi indomie disini endeuuss loh. Kuahnya kental dan rasanya kaya banget rempahnya. Semangkuk indomie telur dengan taburan bawang goreng plus irisan jeruk nipis sukses membangkitkan selera makan saya bahkan sebelum saya cicipi. Aromanya sudah terlebih dahulu menggoda indera perasa saya. Ah, perkara olahan indomie dan mie rasanya Aceh memang juaranya. Sejauh ini belum terkalahkan :D
Cuma mie instan gaes, tapi endeuuss,,, apalagi sambil disuguhi view cetar begini |
Kapan waktu terbaik kesini? Menurut saya sih pagi atau sore hari. Kenapa? Karena kalau siang selain hawanya lebih panas dibanding pagi atau sore, juga karena kalau mau foto yang ada kitanya cenderung muka jadi gelap bersebab posisi matahari yang emang pas di atas kita. Kami kemarin susyaaah banget dapetin foto yang wajah tetep keliatan tapi background nggak over cahayanya. Tapi kalo kalian cuma mau nikmati suasana dan ambil foto pemandangan doang ya kapan aja bisa sih.
Yokko, temen ngebolang saya kala itu |
Untuk toilet, kemarin saya kebetulan gitu nyampe pas pengen pipis. Toiletnya ya berupa ruangan bertembok tapi tak beratap. Lantainya tanah biasa. Letaknya terpisah dari warung tempat kami singgah tapi nggak jauh. Pemilik warung memberi saya ember berisi air dan gayung. Yess,,, kita harus membawa sendiri ember isi air itu ke toilet. Dan so pasti cuma bisa buat buang air kecil. Tapi itu pun udah lumayan menurut saya. Daripada nggak ada sama sekali kan ya.
Kami cukup lama disini. Lumayan betah ngobrol ngalor ngidul karena walaupun siang udaranya panas tapi banyak angin jadi tetep asik.
Jam 2.30 kami bergerak ke Banda Aceh lagi. Nggak langsung pulang dong. Singgah-singgah lagi ke Pantai Lhok Nga dan menikmati sunset di Pantai Lamphuuk. Ceritanya nyusul ya.
Pulangnya singgah makan durian :D |
Singgah ke pantai juga. Nggak tau nama pantainya, tapi ya singgah aja :) |
Eh iya, bensin yang kami bawa untuk bekal akhirnya nggak kepake karena ternyata cukup. Cuma karena kita singgah ke Pantai Lhampuuk jadi pas-pasan lah, gitu nyampe area Banda Aceh yang ada SPBU nya langsung kami isi lagi.
Baiklah, sekian cerita saya tentang Greuteu Oh Indahnya! Pengalaman saya ke destinasi wisata yang ada di Aceh akan saya bagi di postingan-postingan selanjutnya, kalau lagi nggak males nulis :D
Kalian pernah ke Greuteu? Gimana, indah kah?!