Assalamualaikum, apa kabar semua…..

Lama juga tak cuap-cuap disini.

Hari ini, di antara kesibukan pagi dan deadline pekerjaan yang masih menumpuk, saya ingin berbagi sedikit cerita buat kawan-kawan.

Ceritanya kemarin saya berkesempatan ikut East Coast Trail 2014, sebuah program dari tourism Malaysia untuk memperkenalkan tempat-tempat wisata di daerah pesisir timur.

Kuala Lumpur dan Terengganu adalah tempat yang menjadi lokasi kegiatan program ini. Nah, yang pagi ini ingin saya ceritakan ya Terengganu itu. Soalnya kalau Kuala Lumpur pasti sudah banyak yang tahu hehheee…

Terengganu adalah salah satu negara bagian Malaysia yang berada di pesisir timur.  Ada tiga negara bagian di wilayah pesisir timur yakni Pahang, Terengganu dan Kelantan. Mayoritas penduduknya adalah nelayan dan lekat dengan tradisi melayu. Dan uniknya, menurut penuturan dari guide yang memandu kami selama disana, pak Jeffrey, masyarakat Terengganu terkenal memiliki otak yang cerdas. Usut punya usut, ternyata karena mereka lebih banyak makan ikan dan lebih sedikit makan nasi dibanding di negara bagian lainnya. Nah tuh, buat yang pengen pintar, bisa mencontoh masyarakat Terengganu nih, tapi ikannya yang segar ya J

Negara bagian yang beribukotakan Kuala Terengganu ini memiliki julukan “ Permata dari Pesisir Timur” karena kekayaan warisan budaya, kualitas kerajinan tangan dan pesona pulau dan pantai-pantainya yang indah.

Mungkin selama ini masyarakat Indonesia hanya mengenal Kuala Lumpur, Penang, Selangor atau Malaka untuk tujuan wisata. Terengganu juga memiliki banyak tempat wisata menarik loh, beberapa diantaranya yang saya kunjungi adalah :

Terletak di gugusan 340 pulau di Tasik Kenyir. FYI, Tasik Kenyir adalah sebuah danau buatan seluas 260.000 hektar dan merupakan danau buatan terluas di Asia Tenggara. Wuidiiiihhh… luas banget yaaa…

Balik lagi ke Bewah Cave, dari dermaga Gawi, Bewah Cave bisa dicapai dengan menggunakan boat selama kurang lebih satu setengah jam. Sepanjang perjalanan, yang terlihat adalah air dan pulau-pulau kecil dengan hutannya yang hijau. Jika cuaca cerah, langit yang biru membuat pemandangan alam ini kian cantik, obat yang ampuh untuk merefresh kepala yang penat dengan kehidupan ibukota.

Bewah Cave terletak di Bukit Bewah. Bukit batu kapur setinggi 578 meter di atas permukaan laut ini sudah kelihatan menawan dari luar. Untuk ke dalam gua, kita harus menaiki sebanyak 241 anak tangga. Sebelum sampai di pintu masuk, terdapat sebuah rumah khas Terengganu yang berfungsi sebagai ruang pameran benda-benda penemuan di Bewah Cave. Ya, Bewah Cave merupakan gua purba dan tempat ditemukannya kerangka manusia yang diperkirakan berusia 16.000 tahun, juga beberapa benda  peninggalanan masa prasejarah. Melalui berbagai penelitian, para arkeolog menyimpulkan bahwa gua ini pernah didiami manusia pada jaman neolitikum yakni antara dua ribu hingga tiga ratus tahun sebelum masehi, wah..wah… sekalian belajar sejarah nih.

Di dalam gua disediakan lampu yang berasal dari solar. Dua sisi dinding Bewah Cave memiliki struktur yang berbeda. Pada dinding sebelah kiri, kita akan melihat stalaktit-stalaktit yang bertumpuk-tumpuk. Sementara di sebelah kanan bentuk dindingnya seperti berceruk-ceruk (berlubang-lubang). Oya, oleh masyarakat sekitar, gua ini dikenal dengan sebutan gua tahi kelelawar. Pasti karena di gua ini merupakan rumah para kelelawar. Sayangnya, flash kamera saya tertinggal di bawah (di boat) saat berkunjung ke gua ini. Jadi tidak tidak banyak koleksi foto di dalam gua, malah koleksi pemandangan di luar gua yang banyak, cantik juga sih pemandangan di luar. Pulau-pulau kecil memantul ke air yang hijau jernih. Ditambah lagi langit cerah, bagus sekali untuk yang suka fotographi.

Uwooo…. Disinilah tempat dimana kita bisa menyaksikan gajah-gajah beratraksi. Memberi salam, menyapa pengunjung dengan memasangkan topi di kepala pengunjung dan menciumnya sebagai tanpa sayang dan ucapan selamat datang, serta atraksi lainnya yang akan membuat kita bertepuk tangan karena kecerdasannya.

Sebelum melihat itu, pengunjung akan melewati jembatan gantung sepanjang 82 meter yang membentang di atas sebuah sungai, lalu dilanjutkan dengan canopy walk sambil melihat gaja-gajah beraktifitas.

Kenyir Elephat Village berlokasi di Sungai Telemong. Tasik Kenyir, Hulu Terengganu. Usai melihat atraksi yang biasanya ada pada pukul 11.30 dan 15.30 waktu Malaysia, pengunjung diperbolehkan melihat gajah-gajah tersebut mandi di sungai.

Ingin ke Taj Mahal di India? Atau ke Masjid Nabawi di Madina? Atau ke masjid-masjid terkenal di berbagai negara? Tentu saja akan membutuhkan waktu yang lama untuk menabung. Bagaimana kalau ke Islamic Civilization Park  saja? Di Islamic Civilization Park atau Taman Tamadun Islam yang terletak di pulau Wan Man ini kita dapat melihat 22 replika gedung islami yang terkenal di dunia. Pusat dari daya tarik Taman Tamadun Islam adalah sebuah masjid kristal yang terletak di pinggir sungai. Saat malam tiba, masjid Kristal ini terlihat sangat menawan dengan lampu-lampunya.

Saat masuk ke Taman Tamadun Islam, pengunjung akan diberi sebuah buku kecil yang disebut passport, lengkap dengan stempel tanggal kita berkunjung, hahhaaaiii… lucu juga, tapi bener juga sih, kan kita mau mengunjungi masjid-masjid dari berbagai negara, jadi dibutuhkan passport hehhee…  untuk mengelilingi masjid ini, disediakan kendaraan mirip kereta api gitu,,, berasa naik odong-odong hehheee.. oya, disini juga ada replika masjid sunan Kudus dari Indonesia loh.

Yang juga asik dan tak boleh dilewatkan jika mengunjungi Taman Tamadun Islam adalah : cruising!!! Uyeaaahh… berkeliling Terengganu dengan menyusuri sungai,, asiiik..asiikk..asikkkk….

Terengganu terkenal dengan kualitas kerajinan tangannya. Salah satunya songket. Nah, di Nur Zahirah Complex ini kita bisa melihat bagaimana cara membuat songket. Juga ada ruangan display songket yang sudah jadi. Juga songket-songket dari negara lain, termasuk songket dari Indonesia, cantik-cantik loh… selain produk pakaian, ada produl lain juga berupa dompet, tas dll.

Nur Zahirah Complex terletak di Tanjung Bunut, Terengganu-Malaysia. Dibuka pada Mei 2011 dan merupakan milik Yayasan Tuanku Nur Zahirah (permaisuri Terengganu). Komplek ini sengaja dibangun untuk mempromosikan songket dari Terengganu.

Buat yang ingin beli batik Malaysia, bisa beli disini. Noor Arfa Craft Complex adalah toko kerajinan tangan khas Terengganu. Di sisi sebelah kanan gedung, menuruni anak tangga, terdapat tempat display alat-alat dan cara membatik yang bisa dilihat oleh pengunjung.

Noor Arfa Craft Complex terletak di Lot 4153, Cendering Industrial Area 21080, Kuala Terengganu. Oya, di bandara Sultan Mahmud, Kuala Terengganu juga ada loh toko mereka, jadi kalau tidak sempat mengunjungi tempat ini, bisa beli di bandara J

Berbentuk rumah adat Terengganu, inilah kompleks museum terluas di Asia Tenggara. Selain empat blok utama, di kompleks ini juga terdapat museum maritime serta lima buah rumah tradisional. Di kompleks museum seluas 27 hektar yang diresmikan pada 20 April 1996 oleh almarhum Sultan Mahmud Al-Muktafi Billah Shah –Sultan Negeri Terengganu- ini kita bisa melihat kekayaan budaya dan sejarah masyarakat Terengganu.

Sayangnya, karena keburu waktu makan malam, saya tak sempat berkeliling ke banyak tempat di museum ini. Karena areal yang luas, idealnya  memang jika mengunjungi museum ini kita harus meluangkan waktu yang banyak agar dapat melihat-lihat seluruh koleksi museum.

Alamat : Bukit Losong, 20566 Kuala Terengganu, Terengganu Darul Iman, Malaysia.

Saya rasa ini dulu tulisan saya tentang Terengganu. Oya, Terengganu terkenal dengan wisata lautnya loh… diantaranya yang terkenal adalah pulau Redang dan pulau Perhentian. Pulau-pulau dengan keindahan bawah laut yang katanya siap menawan siapa saja yang berkunjung kesana. Kenapa saya katakana ‘katanya’? itu karena saya sendiri belum pernah mengunjungi pulau-pulau tersebut. Nanti, jika suatu saat saya berkesempatan ke pulau-pulau tersebut, pasti akan saya ceritakan ke kawan-kawan.

Jika kawan-kawan hendak berlibur ke Malaysia, tak ada salahnya untuk memasukkan Terengganu dalam daftar kunjungan kalian. Dari Medan, perjalanan ke Terengganu bisa ditempuh dengan menumpang pesawat Medan-Kuala Lumpur, lalu dilanjutkan dengan KL-Terengganu dengan waktu perjalanan kurang lebih satu jam. Informasi yang saya dapat dari pak Fathil dari tourism Terengganu, Juni ini direncanakan akan ada penerbangan langsung dari Medan-Kuala Terengganu. Wooppss… berita bagus, selamat berlibur J

Terengganu, Beautiful State, Beautiful Culture…

Saat berkunjung ke kota Surabaya, saya sempat kaget dengan taman-taman kota yang dirawat dengan sedemikian rupa dan fungsinya sebagai ruang terbuka hijau sekaligus ruang publik pun terjalankan dengan baik.

Untuk Medan sendiri, saya rasa ruang terbuka hijau dan ruang publik masih sangat kurang. Namun begitu, saya tidak hendak menyudutkan ataupun menyepelekan kerja pemerintah kota ataupun instansi terkait. Saya hanya ingin berbagi pengalaman saja, siapa tahu berguna J

Ceritanya, beberapa waktu lalu saya dan rekan kerja saya sedang bingung hendak kemana sembari menunggu waktu janjian wawancara. Kami hendak liputan kuliner di sebuah café di bilangan jalan Teuku Umar. Karena memang sudah jam makan siang, kami pun berkeliling sambil mencari tempat makan yang sesuai selera. Singkat cerita, kami pun melewati Taman Beringin ini, dan memutuskan untuk singgah. Hutan Kota Taman Beringin berada di jalan jendral Sudirman, berseberangan dengan rumah dinas gubernur. Sebagian orang menyebut taman ini dengan sebutan, taman sudirman.

Meski sudah lama tinggal di Medan dan sudah terlalu sering melewati taman ini, tapi jujur saya baru dua kali ini memijakkan kaki di taman seluas 12.219 meter persegi ini.

Kami memarkirkan sepeda motor di dalam aeral taman, di dekat kolam yang letaknya di tengah taman. Di kolam berbentuk daun itu, terdapat beberapa air mancur yang hidup di saat-saat tertentu. Saat kami baru sampai, air mancur itu belum hidup, tapi beberapa saat kami disana, air mancurnya hidup dan cipratan airnya sampai juga ke wajah saya yang saat itu tengah mengambil foto.

Informasi yang saya dapat dari plang yang terdapat di aeral taman, terdapat 20 jenis tanaman di taman ini. Kami memilih duduk di bawah salah satu pohon jambu Bol (jambu Kepal/ jambu Merah / jambu Dersana/ Syzygium Malaccense) yang ada di taman tersebut. Kebetulan pohon jambu tersebut sedang berbunga, jadi sekalian saja saya jadikan objek foto-foto hehheeee…

Berhubung cuaca hari itu memang panas, kami membeli dua mangkuk es : es koteng dan es campur.  Dengan cuaca yang panas begini, rasanya maknyus benar menikmati es dengan ‘melantai’ di rerumputan hijau, pohon yang teduh, suara gemericik air mancur, dan tentu saja angin yang semilir.

Awalnya saya pikir esnya biasa saja, eh ternyata rasanya boleh diadu. Es kotengnya seger, dan es campurnya manisnya gurih. Sepertinya menggunakan santan yang kental dan gula merah asli (tidak menggunakan pemanis buatan ataupun gula merah kualitas rendah). Yang membuat tambah maknyus, ada pokatnya juga di es campurnya, waahhh,,, kesukaan saya banget itu J

Sambil menikmati es, saya pun membuka laptop dan mengerjakan tulisan yang belum rampung. Dan, entah karena kenyang minum es atau anginnya yang bikin pengen bobok, rekan saya malah dengan cueknya buka lapak buat rebahan ckckkck….

Buat yang bawa anak atau adiknya, di Taman Beringin juga ada permainan anak meski tak banyak, hanya ada jungkat-jungkit, ayunan dan perosotan. Tapi yang lumayanlah daripada tidak ada. Kalau mau bawa pacar juga tak masalah, asal tak pamer kemesraan, apalagi pamer kemesuman, hadeeehh,,, jangan yaaa.. J

Kalau ditanya apa yang perlu diperbaiki, ditambah atau dikurangi, bakal panjang banget nanti postingannya. Dan bakal ada tawaran untuk jadi bagian dari dinas pertamanan nanti hehehheee… tapi mungkin yang perlu diperhatikan adalah fasilitas toiletnya, karena meskipun saya tidak masuk, dari luar sudah kelihatan kotornya.