Sunset di Pantai Lovina - Bali |
Pantai Lovina terletak di Buleleng, sekitar 9 Km dari kota Singaraja, atau sekitar 120 Km dari kota Denpasar. Kemungkinan besar karena jaraknya yang lumayan jauh dari Denpasar inilah yang menyebabkan pantai Lovina tak seramai pantai Kuta yang berada di ibukota. Namun, keindahannya patut untuk kita ketahui.
Untuk mencapai Lovina, dari Medan bisa menumpang pesawat ke Denpasar. Kemudian dilanjutkan dengan menumpang bus dari stasiun Ubung (Denpasar) ke terminal Sangket di Singaraja lalu dilanjutkan menumpang bus ke Banyuasri di Banyumelu. Dari sini kita harus kembali menumpang bus untuk sampai ke Pantai Lovina.
Pantai Lovina tak seperti pantai Sanur dan Kuta yang ideal untuk berjemur seperti yang biasa dilakukan turis mancanegara. Karakter air di Pantai Lovina adalah tenang, sehingga cocok untuk mengajak keluarga dan anak-anak untuk berenang di sini. Fasilitas di tempat ini pun terbilang lengkap dan terjangkau untuk wisatawan domestik. Ada banyak penginapan, kafe, money changer, tourist information service, dan toko cenderamata di sekitar Pantai Lovina.
Saya mengunjungi Pantai Lovina pada 14 Juli 2011 silam bersama 4 kawan lainnya yang semuanya adalah perempuan. Begitu menginjakkan kaki di Pantai Lovina, kami langsung disuguhi pemandangan sunset yang menawan. Kepenatan karena menempuh perjalanan Denpasar-Pantai Lovina pun lenyap seketika ketika menyaksikan mentari di garis laut dengan cahaya merah jingganya yang memesona. Kami pun menurunkan ransel dan terduduk di pasir pantai sambil takjub memandang fenomena alam yang luar biasa indah itu. Sejenak kami khidmat dalam syukur pada yang Maha Indah, Tuhan semesta alam.
Sampai di Pantai Lovina, langsung turunkan carrier dan memandangi lautan. |
Indahnya sunset di Pantai Lovina - Bali |
Ngarepnya sih foto gaya ginian bareng abang itu, tapi berhubung kami cewek semua, ya begini lah jadinya fotonya :D |
Pemandangan tengah malam tak kalah indah dari sunset di Lovina. Bulan bulat hampir penuh bertengger di atas pantai dengan cahaya memantul ke laut. Bintang bertebaran di langit yang cerah. Sungguh indah dan romantis. Saking terhanyut keindahannya, beberapa puisi romantis pun tercipta. Sungguh, ini bukan lebai, tapi kenyataan.
Daya tarik utama Pantai Lovina sebenarnya adalah atraksi lumba-lumba liar. Untuk dapat menyaksikan atraksi lumba-lumba tersebut, kami harus bangun pagi-pagi dan menumpang jukung (perahu kecil tradisional khas Bali) yang banyak berjejer di sepanjang Pantai Lovina. Satu jukung biasa diisi lima orang, empat orang wisatawan dan satu orang pengemudi. Sebelum berangkat wisatawan akan diminta untuk mengenakan jaket pelampung.
Biasanya, pada pukul 05.00 pagi jukung-jukung ini mulai bergerak ke laut untuk berburu lumba-lumba. Berburu di sini maksudnya bukan ditangkap loh, melainkan hanya untuk melihat aksi lumba-lumba liar melompat ke udara. Jika tertarik dengan wisata ini, disarankan untuk mem-booking jukung pada malam atau sore sebelumnya. Hal ini agar ketika pagi kita tak perlu sibuk mencari jukung yang bisa mengakibatkan waktu terbuang atau malah tak kebagian jukung. Semakin lama jukung berangkat, semakin sulit menemukan lumba-lumba. Karena lumba-lumba berenang ke laut perairan dalam seiring hari yang beranjak siang. Jika jukung berangkat petang (sekitar pukul 05.00), tak akan sulit menemukan lumba-lumba karena ia masih berada di lokasi laut dangkal yang tak terlalu jauh dari pantai.
Jukung yang kami tumpangi melaju meninggalkan pantai. Beriringan dengan jukung-jukung lain yang juga berburu lumba-lumba. Rasanya seperti sedang konvoi saja. Semakin jauh bergerak, semakin terasa luas pandangan walau cahaya masih temaram. Di perjalanan berburu lumba-lumba inilah biasanya wisatawan akan melihat satu lagi pesona Pantai Lovina : sunrise. Ya, di Lovina kita tak hanya akan bertemu sunset, tetapi juga sunrise yang sulit dilupakan. Seperti yang kami saksikan. Langit jingga kemerahan dengan bola pijar yang tampak setengah lingkaran. Yuhuu.. sunrise..sunrise!!! kami berteriak-teriak heboh. Hanya satu kata : indah!
Sunrise yang menjadi pesona lain Pantai Lovina Bali selain lumba-lumba |
Ini awalnya teman teriak minta difoto, jadinya malah siluet gini |
Main air sambil nunggu si lumba-lumba menunjukkan diri |
Kalau main ke pantai gini jangan lupa pakai kacamata guys, cahayanya menyilaukan mata soalnya :) |
Tak hanya kami, wisatawan lain pun berteriak girang tatkala lumba-lumba beraksi dengan lincah. Sayangnya kami hanya membawa kamera pocket, jadi tak bisa mengabadikannya.
Para wisatawan yang juga menyaksikan atraksi lumba-lumba |
Rupanya, lokasi tersebut adalah Taman Laut yang menjadi snorkeling spot di Lovina. Kami pun melihat ke bawah. Jernih dan masih alami memang *ini kondisi tahun 2011, sekarang saya kurang tau apakah masih terjaga kejernihannya atau sudah tercemari*. Terlihat beraneka ragam tumbuhan dan hewan dengan berbagai bentuk di dasar air. Kami sedikit histeris senang saat melihat sesuatu berwarna orange berbentuk segi lima di dasar air. Bintang laut!! Rasanya ingin sekali nyebur dan ikutan snorkeling bersama para wisatawan asing itu. Namun karena ada agenda lain di Denpasar, kami pun harus segera bergegas dari Lovina.
Jernihnya taman laut di Lovina |
Pantai Lovina di siang hari |