Kebun Teh Bah Butong - Sidamanik, Pematangsiantar |
Mandi a.k.a Manis Dingin :) |
Perkebunan teh di Puncak – Bogor mungkin adalah perkebunan teh yang sering kita lihat di televisi. Tapi tahukah kalian, di Sumatera Utara, tepatnya Kecamatan Sidamanik - Simalungun, terdapat perkebunan teh yang indah bernama Bah Butong? Perkebunan teh ini sebenarnya bukanlah objek wisata yang sah. Namun keindahannya telah mengundang banyak orang untuk datang dan menikmati keindahannya dari dekat.
Dari Medan, kebun teh Bah Butong berjarak 155 km dengan jarak tempuh sekitar empat hingga lima jam berkendara. Sementara dari kota Pematangsiantar hanya berjarak 26 km ke arah barat daya. Jika kita melakukan perjalanan dari arah Pematangsiantar, perjalanan akan diliputi dengan pemandangan persawahan yang indah dengan sistem terasering. Uniknya, masa tanam dan panen di sawah-sawah ini seakan berbeda-beda, jadi bisa saja kita menemui sawah dengan padi menguning siap panen ataupun yang masih hijau bersemi. Sesekali, pemandangan akan berganti dengan perumahan warga ataupun tanaman lainnya, jagung misalnya.
Pemandangan sawah dari Pematangsiantar ke Sidamanik |
Pemandangan dari Pematangsiantar ke Bah Butong - Sidamanik |
Selain sawah, pemadangan lain adalah tanaman masyarakat dan bukit barisan di kejauhan |
Kuburan suku Batak yang unik dan khas banyak ditemukan di sepanjang perjalanan |
Welcome to Kebun Teh Bah Butong. Sambil memandang ke alam luas, mari melangkah sejenak ke belakang. Dalam situs resmi PTPN IV diceritakan bahwa kebun teh Bah Butong dibuka pada tahun 1917 oleh Nederland Hand Maskapai (NV.NHM). Sepuluh tahun kemudian baru dibangun pabrik pertama yang mulai beroperasi pada tahun 1931. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1957 barulah pemerintah Indonesia mengambil alih secara kelembagaan kebun teh tersebut. Sementara itu, sumber lain menyebutkan bahwa dulunya kebun teh indah ini konon milik salah satu kerajaan di Simalungun yakni Kerajaan Sidamanik dengan pendirinya Opung Nai Horsik yang sangat pintar mencari lokasi strategis sebagai pusat kerajaan, memperhatikan keseimbangan alam, ketersediaan air hingga pertahanan wilayah.
Mari kembali ke masa kini dan menyimpan kedua informasi di atas sebagai sebuah pengetahuan dan dasar untuk mencari informasi lebih akurat lagi. Di kebun teh yang berada di ketinggian 890 mdpl (meter di atas permukaan laut) dengan kondisi geografis berbukit-bukit, siapapun yang memandang pastilah akan berdecak kagum. Hamparan perkebunan teh nan luas ini dengan warnanya yang hijau bak permadani raksasa yang membentang menyegarkan mata. Pepohonan pinus di pinggiran perkebunan yang seolah berfungsi sebagai pembatas, menjadikan pemandangan semakin manis semanis teh manis. Apalagi jika cuaca cerah dengan langit birunya. Ah, rasanya tak ingin beranjak dari tempat ini.
View kebun teh Bah Butong |
Berpose dengan latar belakang pepohonan pinus di kiri-kanan jalan |
Kebun teh Bah Butong - Sidamanik, Pematangsiantar |
Di antara hijaunya perkebunan teh |
Kebun Teh Bah Butong - Sidamanik, Pematangsiantar |
Pasangan yang sedang berpose dengan latar belakang perkebunan teh dan langit yang cerah |
Tempat indah begini memang pas jika diabadikan bersama pasangan :) |
view kebun teh Bah Butong - Sidamanik, Pematangsiantar |
Jalanan dengan pohon pinus di kiri-kanannya |
Selain panorama indah dan udara segar, perkebunan teh Bah Butong juga layak untuk dijadikan wisata edukasi. Tak heran jika perkebunan ini juga sering dijadikan tempat study tour dan field trip dari kampus-kampus di Medan. Kita pun bisa datang bersama keluarga dan mengenalkan teh dan sejarah berdirinya perkebunan ini kepada anak ataupun keponakan kita.
Pengunjung yang datang bersama keluarga |
Selain bersama teman, kebun teh ini juga cocok untuk tempat rekreasi bersama anak-anak |