“Udah berapa baju hari rayamu?”
“Lima.”
“Wah… banyak sekali, aku masih tiga.”
“Iya, kata mamaku, nanti kalau puasanya dapat banyak, mau dibelikan satu lagi.”
Kira-kira begitulah dulu percakapan saya dengan seorang teman semasa kecil. Lebaran menjadi momen menyenangkan buat saya dan teman-teman saya sekampung karena artinya kami dibelikan baju baru dan ibu akan memasak kue dan makanan enak-enak plus mendapat THR dari keluarga. Alhamdulillah, meski keluarga kami hidup tak bergelimang harta, namun selalu diberi rezky yang cukup oleh Allah hingga orang tua saya bisa membelikan anak-anaknya baju lebaran.
Kini setelah besar dan tinggal di kota Medan, saya suka sedih kalau lihat anak-anak jalanan. Bagi mereka, suka cita memakai baju baru di kala lebaran mungkin hanya sebatas angan yang sangat mahal untuk diwujudkan. Begitu pula untuk anak-anak muslim di daerah konflik dan bencana di seluruh penjuru dunia.
Waktu tahu Nyfara Foundation membuat program Donasi 100 Baju Lebaran untuk Anak Pengungsi Sinabung, saya turut senang. Terbayang di kepala saya bagaimana bahagianya anak-anak pengungsi Sinabung menerima baju baru untuk lebaran tersebut. Tahu sendiri kan, sampai saat ini masyarakat di sekitar kaki gunung Sinabung masih mengungsi karena erupsi.
Oya, sudah pada tau kan ya Nyfara Foundation? Sebuah lembaga sosial di Medan yang concern kepada anak-anak penderita gangguan liver. Lembaga ini lahir dari gerakan Peduli Nyfara, bayi penderita Atresia Billier yang meninggal di usia delapan bulan pada 2013 lalu.
Tergugah untuk ikut donasi? Langsung hubungi saja pihak Nyfara Foundation, contactnya ada di banner kok :)
yuk ah, mumpung puasa juga, jadi banyak-banyak beramal hehheee…
Supported by : @blogger_Medan @Pr_November
0 komentar