Seperti ini kebanyakan pemandangan pemukiman di pinggir laut yang sering saya lihat |
Lalu, seiring kepak sayap merangkul banyak sahabat dan kaki lebih lasak dari sebelumnya, tangan pun semakin sering menjelajah dunia google yang memberi banyak informasi. Saya pun jadi tahu, ada banyak tempat indah di Sumatera Utara yang belum saya kunjungi. Yang lebih menggembirakan adalah : Sumut punya pulau dan laut yang tak kalah indah dari yang saya lihat di televisi. Ah, saya pun jadi menghayal bisa mengunjungi semuanya.
Laut sejernih ini kirain nggak ada di Sumut, ternyata ada, buktinya nih view di Pulau Pandang :D |
Pulau Pandang adalah salah satu pulau yang berada dalam wilayah administratif provinsi Sumut. Tepatnya di kabupaten Batubara. Sama seperti pulau Berhala, Pulau Pandang berada di Selat Malaka yang artinya berbatasan dengan wilayah perairan Malaysia.
Pulau Pandang, Batubara - Sumut |
Dari Batubara, perjalanan darat dilanjutkan dengan perjalanan laut sekitar dua jam. Cuaca yang cerah dan dapat menyaksikan kehidupan masyarakat di pinggiran laut di Batubara adalah bonus yang tak boleh dilewatkan.
Saya menarik napas lega saat melihat kapal milik Mutiara Indah Charters. Bayangan harus menumpang boat nelayan pun sirna. Mutiara Indah Charters memiliki armada kapal ferry milik sendiri. Bukan menumpang kapal nelayan *pengalaman tahun 2012 ke Pulau Berhala menumpang boat nelayan*. Jaket pelampung untuk keamanan pun disediakan. So, penumpang tinggal duduk nyaman di ferry dan menikmati pemandangan yang disuguhkan.
Tinggal duduk manis dan menunggu tiba |
Ikan-ikan yang dijemur di belakang rumah |
Memilah hasil tangkapan |
Berlabuh |
Ada yang tau apa nama burung ini? |
Kapal nelayan |
Biar kapal goyang karena ombak, nggak mengurangi keinginan buat foto-foto ;) |
Ini nih tempat pewe selama di kapal |
Di Pulau Pandang tidak ada dermaga. Jadi ketika sudah sampai, kita harus berpindah ke kapal yang lebih kecil untuk selanjutnya melompat sedikit untuk menjejak pasir. Syukur kalau sukses menjejak di pasir pantai kering. Tapi kalau masuk ke air dan kaki harus basah pun tetap bersyukur, karena itu pun merupakan pengalaman yang menyenangkan :D
Turun dari kapal |
Eits.. sebelum turun, foto dulu *kibasin jilbab* |
Musholla di Pulau Pandang |
Yang tak kalah menarik pemandangannya adalah pemandangan di belakang mess. Tipikal pantai dengan bebatuan besar. Cantik. Tapi harus hati-hati kalau disini. si Robby saking excitednya memamotret sampai terjatuh dan harus iklas handphonenya rusak dan tangannya terluka, biuuuhhh.. untung dia nggak kapok.
View dari belakang mess |
Ini juga view di belakang mess |
Kalau airnya sejernih ini siapa coba yang nggak pengen nyemplung. Saya kalau rame-rame berani. Kalau sendiri mending menikmati view nya saja :D |
Karena kami memang tidak ikut agenda rombongan bank tamunya bang Endy, kami pun memutuskan untuk berjalan mengitari pulau. Kami awali dari pantai berpasir tempat kapal biasa berlabuh, lalu ke arah matahari terbenam. Kala itu pukul 16.43 WIB. Matahari masih garang. Langkah kaki kami terus melang-lang.
Mataharinya masih cetar saudara-saudara |
Dari sini rute bebatuan dimulai |
Duduk sejenak, menikmati indahnya ciptaan sang Raja Semesta |
Hei, come to me, come to Pandang Island :) |
Ingin kuukir namamu di batu ini hai pujaan hati. Tapi yang ada hanya akan merusak keindahannya, jadi kuukir namamu di hati saja, eaaaak... |
Lompat dari satu batu ke batu yang lain. Begitu seterusnya. Susahnya itu kalau batunya besar sampe harus mikirin akses buat naik dan turun daru batu tersebut |
Entah pose apa ini namanya. Yang penting gaya ;) |
Ini aslinya batunya gede loh |
Liat batu besar di foto ini, saya malah teringat cerita dongeng masa kecil. Trus ngayal deh, bagaimana kalau ternyata ini adalah hewan raksasa yang membatu *abaikan kesintingan saya pemirsa* |
Di imajinasi saya, ini batu kok seperti hewan yang mulutnya setengah mangap ya?! |
Ini salah satu spot foto yang saya suka di Pulau Pandang |
Kelihatannya cuma riak kecil begitu ya. Tapi aslinya lumayan juga buat hati keder liatnya. Beraninya cuma dari atas saja sayanya. Kalau disuruh nyemplung mah angkat tangan saya hehhehee |
Kelihatannya mudah, tapi cukup susah loh melewati ini. Kami harus masuk ke rimbunan pohon itu dan mencari jalan lewat bebatuan |
Udah nyampe daratan, eh kok malah mendambakan daratan lain. Sana berenang kalau berani :D |
NB :
- Foto-foto tanpa watermark adalah jepretan Robby Subrata
8 komentar
Wah keren mbak,, kapan ya ane bisa nyusul ngetrip kesana :D
BalasHapusceritanya juga seru kayaknya..
sementara saya ngetrip ke daerah daerah sendiri dulu dah, besok kalau ada rejeki baru ke yang jauh. Hehe
hm... bisa di jadikan referensi buat praktikum pantai keknya ni kak... *anak kuliahan banget*
BalasHapusWoh,,,sudah lama daku tak melihat gambar-gambar suasana di daerah pinggir laut, hehehe..
BalasHapusAku jadi gagal paham :)
BalasHapusSeharusnya dibuatkan darmaga ya, biar lebih banyak pengunjung datang.
seru banget liat viewnya. indonesia emang surga dunia ya, mak. pengin deh ngetrip ke pulau2 kayak gitu.
BalasHapusAhhh,,, awak pengen kesini.,, ajakin adek lah kak.. :)
BalasHapusKeren kali!!
BalasHapusMasuk bucket list laa
Terima kasih boru regar, telah berbagi dan menginspirasi!
Kalau sewa mess itu harus rame ya? Dan berapaan harganya?
BalasHapus