KEJUTAN MANIS DI FILM WIRO SABLENG

09.04

kejutan manis di film wiro sableng
Kejutan manis di film Wiro Sableng (foto : IG @wirosablengofficial)

Kejutan Manis di Film Wiro Sableng – Bukan Review Film :  Sebelum jauh membaca, saya cuma mau bilang kalau tulisan saya kali ini bukan mau ngobrolin gimana jalan cerita film Wiro Sableng yang baru aja tayang (30 Agustus 2018). Iya, ini Cuma tulisan kecil berisi pandangan saya sendiri tentang suatu hal di film ini yang bagi saya adalah kejutan manis.


Jadi ceritanya sebenarnya saya bukan yang termasuk menunggu-nunggu film ini tayang untuk segera nonton. Karena emang aslinya bukan termasuk yang keranjingan nonton. Bukan yang langsung heboh buat jadwal ke bioskop tiap ada film baru tayang. Semaunya aja kapan. Kalau pas lagi pengen nonton ya nonton aja. Kalau tertarik nonton suatu film tapi lagi nggak sempat atau bokek yaudah nggak jadi nonton.


Sesantai itu saya memang kalau urusan nonton. Kadang juga pas lagi hang out ama temen terus bingung mau kemana, yaudah kita nyinggah ke bioskop tanpa punya tujuan khusus mau nonton salah satu judul film. Gitu nyampe bioskop baru  deh liat ada film apa aja yang lagi tayang dan yang mana kira-kira yang enak.


Gitu juga kejadiannya pas film Wiro Sableng ini. Saya bahkan nggak tau kalau film ini tayang. Tiba-tiba aja jam 11 malam Rossi, temen di Sheilagank Sumut nge-WA, isinya ngajak nonton bareng film Wiro Sableng tanggal 30. Ya saya hayuk aja, nggak tau kalau tanggal itu ternyata tayang perdana.
Di hari H yang udah dijanjikan, saya pun nonton film Wiro Sableng ini bareng Rossi dan temen-temen lainnya di Thamrin Plaza.

sheilagank sumut
Nonton bareng


Buat generasi 80 atau 90an mungkin nggak asing sama sosok Wiro Sableng. Pendekar sinting yang punya senjata pamungkas berupa kapak naga geni. Sinetronnya dulu juga ada tayang di TV. Mengadaptasi dari novel seri karya Bastian Tito yang ternyata adalah ayah Vino G Bastian (pemeran Wiro Sableng). Untuk poin ini jujur saya baru tau saat nulis artikel ini, pas gugling penulis novelnya, eh nemu info ini. Sungguh saya kudet banget euy.


Oke, seperti yang saya katakan di awal, saya nggak bakal nyeritain gimana filmya, asik atau nggak, seru dan lucu kah? Nggak akan saya ceritain. Nonton sendiri sana gih, mumpung baru aja tayang.
Wiro sableng film yang banyak adegan laganya, pasti udah pada tau. Filmnya cerita tentang pendekar yang rada-rada sinting, semua juga pasti udah tau. Udah pasti bukan kejutan dong ya kalau cerita dua hal yang saya sebutkan tadi.


Trus dimana dong letak kejutannya?! Buat saya pribadi yang memang dari awal nggak tau menau kalau film ini bakal tayang. Yang otomatis nggak ngikutin perkembangan seputar film ataupun artis-artis pemerannya, menjadi kejutan tersendiri manakala melihat kostum yang dipakai para pemainnya.
Dalam bayangan saya, kostum pemain di film ini pastilah khas kostum film-film laga jaman dulu yang pernah saya tonton. Baju-baju tradisional yang kalau dilihat di film-film itu pastinya khas Jawa. Nah di film ini juga demikian. Tapi nggak sepenuhnya juga Jawa. Ada pemandangan lain di kostum para pemain di film ini yang membuat film ini secara visual membuat saya merasakan sesuatu yang baru, pemandangan baru.


Sesuatu yang baru itu saya lihat pertama kali ketika tokoh Anggini yang diperankan Sherina muncul. Saya merasa ‘wah’ dengan kostumnya. Bukan kostum  seperti pemeran pendekar wanita di sinetron laga yang sering saya lihat yang biasanya mengenakan kemben dengan rambut panjang yang ditata sedemikian rupa. Pemeran Anggini digambarkan di film ini dengan rambut sebahu dan rambut diikat-ikat kecil. Entah memang di novelnya digambarkan seperti ini atau kreatifitas tim kostum dan tata rambutnya, saya kurang tau.

sherina sebagai anggini
Sherina sebagai Anggini (foto : ig @wirosablengofficial)

Saya suka dengan penggambaran Anggini di film ini. Apalagi di awal kemunculannya sudah membuat saya merasa wow dengan kostum dan rambutnya. Sekaligus juga bertanya-tanya, ada sesuatu di kostum Anggini, semacam sesuatu yang familiar buat saya, tapi apa ya.


Barulah saat di scene dimana Wiro Sableng sedang makan di warung dan putra mahkota yang sedang menyamar bersama paman dan bibinya masuk ke warung, saya sontak berucap : eh itu kan sortali! Yang langsung diiyakan oleh teman di sebelah saya.

sortali di film wiro sableng
Itu yang warna merah di kepala pemeran yang sebelah kanan itu sortali

Langsung dong saya sedikit heboh, nggak nyangka bakal liat sortali di film ini. Secara ya seperti yang saya bilang, biasanya kalau liat sinetron laga di TV umumnya pakaiannya ala-ala pakaian tradisional jawa. Lah ini kok ada Sortali, aksesoris tenun sirat khas Batak Toba. Ya wajar dong saya ngerasa surprised ya kan.

sortali
Nah ini dia sortali, ikat kepala batak yang lagi hits (foto : ig @kae.medan kalau mau beli sortali disini juga bisa guys, just info :D )


Entah kenapa saya ngerasa seneng banget. Bangga gituh lah ceritanya. Sampe-sampe saya ngerogoh-rogoh tas buat ambil hape dan fotoin si paman yang pake sortali di kepalanya. Cuma sayangnya karena adegannya adegan laga, jadi ya gerak-gerak mulu. Blur semua deh fotonya.


sortali balga
Nah sortali yang dipake di film Wiro Sableng itu kayak yang di foto ini. Lebih lebar dan lebih panjang dari sortali yang biasa. Seringnya disebut sortali balga.


Gara-gara sortali itu, saya jadi ngeh kenapa pas liat kostumnya Anggini berasa ada somethingnya. Ternyata karena ada nuansa ulos di kostum tersebut. Dua kain yang di selempangkan itu mirip seperti ulos ragihotang. Cara pemakaiannya pun mirip seperti pakaian adat wanita batak. Nice!


sherina
Ini dia kostum Sherina yang memerankan Anggini di film Wiro Sableng (foto : ig @wirosablengofficial)

pakaian adat batak toba
Pakaian adat batak toba (foto : kamisukubatak.blogspot.com)

Tampilnya nuansa ulos dan sortali menjadi kejutan manis di film Wiro Sableng bagi saya. Dan setelah saya peratiin, ada banyak kain-kain etnik dari berbagai daerah di Indonesia mejeng di film ini. Apalagi yang berbentuk syal. Tergantung manis di leher para pendekar di film Wiro Sableng ini. Tapi jangan tanya saya kain darimana saja ya, karena saya nggak tau pasti.


Buat saya yang memang menyukai barang-barang berbau etnik, masalah kostum yang menampilkan aneka kain dari berbagai etnik di Indonesia ini merupakan satu hal menarik. Jadi menurut saya, film ini bukan hanya ingin menunjukkan sebuah cerita novel yang terkenal di era 90-an saja, tetapi juga menampilkan sekaligus mempromosikan kekayaan warisan budaya Indonesia lewat kostum para pemainnya.


Yah, itulah kejutan manis di film Wiro Sableng yang saya tonton Kamis kemarin. Kalian sudah nonton film Wiro Sableng kah? Ada kejutan manis apa yang kalian temukan?! Share di kolom komentar ya :)

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar