Mengejar sunset ke Bukit Gundaling - Berastagi |
Mengejar Sunset ke Bukit Gundaling – Berastagi : Ini adalah lanjutan postingan tentang Bukit Kubu. Beberapa saat menunggu di parkiran sepeda motor Bukit Kubu, akhirnya gerimis pun berhenti. Kami bersiap hendak pulang saja rencananya. Tapi dari cela-cela pepohonan terlihat pancaran sinar berwarna kuning keemasan. Aah… magic hour!!! Di sebelah barat sana cerah ternyata.
Baca juga : Asiknya Bersantai di Bukit Kubu Berastagi
Kami pun langsung putar arah. Menuju Bukit Gundaling. Tempat paling ideal di Berastagi untuk menyaksikan indahnya momen matahari terbenam. Kecepatan sepeda motor pun lebih laju dari biasanya. Kami seperti tengah mengejar sesuatu. Mengejar sunset lebih tepatnya.
Ini waktu masih di Bukit Kubu |
Begitu berhenti. Saya pun terdiam sejenak. Speechless. Sungguh menawan sunset kali ini. Tentram benar hati kala memandanginya. Saya pun mencoba untuk mengabadikannya lewat kamera ponsel. Tapi hasilnya memang sangat jauh dari aslinya. Maklum kamera ponsel biasanya.
Aslinya ini indaaah banget loh |
Beberapa saat berhenti, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Bukit Gundaling. Tentunya setelah memandangi bola api raksasa berwarna kuning kemerahan itu. Menyimpannya dalam memori di kepala karena kamera handphone tak mampu melakukannya dengan baik.
Hari mulai gelap. Belum sampai ke Bukit Gundaling, lagi-lagi saya meminta teman saya untuk berhenti karena di sebuah masjid di pinggir jalan, pemandangan matahari sorenya juga tak kalah menawan dari saat pertama kali kami berhenti. Jika tadi terlihat setengah bulat seperti bulan. Kali ini terlihat layaknya matahari dengan sinarnya yang memancar. Pancaran sinar matahari tertutup awan. Pemandangan disini terlihat kontras. Di tempat saya berdiri keadaan sudah remang-remang. Lampu-lampu masjid pun sudah dinyalakan. Tapi di atas awan hitam yang menaungi kami sore itu, cahaya matahari terlihat terang menerangi langit biru. Kontras dan dramatis :D
Terpukau di depan masjid ini melihat pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan |
awan hitam membuat cahaya matahari terlihat kontras dan mempesona |
Karena si awan putih ini akhirnya kami memutuskan untuk balik arah ke arah kota Berastagi. Tak jadi melanjutkan hingga ke Bukit Gundaling. Soalnya sudah mau maghrib. Lagi pula takutnya sampai sana justru keburu mataharinya udah say goodbye untuk setengah putaran bumi.
Yang tadinya sudah mulai gelap, jadi terang kembali |
Yaps, itulah cerita singkat saya dan teman saya kala mengejar sunset ke Gukit Gundaling - Berastagi. Berhubung saya memang paling suka momen matahari terbit dan terbenam, jadi meski sudah sering menyaksikan momen sunset, tetap saja saya excited banget kemarin itu.
Kalian pernah mengejar sunset? Gimana keseruannya?
2 komentar
Weeee....klu awak sih yang berhubungan dengan langit sukaaaa semuanya...apalagi langit malam yang berbintang namun tak berbulan 😄.
BalasHapusAwan n matahari klu duet emang selalu buat takjub. Apalagi pas baru muncul atau mau pulang.
Pernah sih berburu sunset...tapi belum segila dirimu. Wktu itu ke kilometer nol indonesia. Tapi sampai sana mendung😅
aku memang penikmat magic hour hehhee... pernah juga sih kami berburu sunset di kilometer nol, sampe gelap disana, alhasil pulangnya nunggu rombongan bule-bule yang mau turun biar nggak serem kali hahahaa..
Hapus