Bisnis-Bisnis yang Gagal dan Impian yang Masih di Awang-Awang : Kemarin saya ketemu teman semasa kuliah. Dianya nanya, gimana nih bisnisnya? Saya Cuma cengengesan, keinget impian masa lalu : punya bisnis yang sukses dan berkah. Pemikiran saya dulu *sekarang juga sih* orang yang memilih berwirausaha ketimbang kerja di perusahaan adalah orang yang kece.
Cerita-cerita tentang berwirausaha, sebenarnya saya sudah beberapa kali memulai usaha. Dari masa-masa kuliah dulu hingga kini. Dari yang cuma iseng dan memanfaatkan yang ada, ngandelin uang tabungan saat kuliah, sampai yang modalnya puluhan juta dan berakhir dengan merugi. Dari yang usaha sendiri, berdua ama temen, sampai yang rame-rame. Semuanya saya jabanin karena memang saya pengennya jadi pengusaha.
Beberapa usaha yang pernah saya rintis di antaranya :
DnA
DnA adalah singkatan dari Diah dan Ayu yang saya jalankan bersama teman sekos saya saat kuliah dulu. Berbekal uang tabungan, kami patungan membeli mesin printer untuk usaha kami yang meliputi print, fotocopy, dan scan file/tugas kuliah di rumah kos-kosan kami dan penyewaan novel dan komik ke teman-teman di kampus. Usaha ini lumayan sukses tapi harus terhenti karena kami harus KKN ke luar kota.
Diah dan Ayu :) |
Kamus Anak Kreatif
Ini usaha saya bersama dua sahabat saya, Rinda dan Rudi. Namanya Kamus Anak Kreatif. Produknya berupa kamus Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris yang dibuat gantungan kunci/tas. Isi kamusnya sih tinggal diprint dan fotocopy saja karena Rudi sudah punya softcopy-nya. Lalu dipotong sesuai ukuran, digabungin dan buat cover kamusnya. Lumayan menarik dan ada peminatnya, tapi ngerjainnya yang nggak sanggup. Njelimet broooh *yang namanya handmade emang butuh kesabaran ya*. Karena harga jual nggak sesuai dengan keribetan membuatnya, usaha ini pun terhenti. Hanya sampai 2 kali produksi saja.
Dinda Aksesories
Tak berhasil dalam usaha Kamus Anak Kreatif, saya dan Rinda *Dinda itu singkatan dari Diah dan Rinda* buat usaha berdua aksesoris handmade. Kami buat kalung, gelang dari mote karena bahannya murah. Jadi jualnya juga bisa dengan harga terjangkau, mengingat sasaran pembeli kami adalah teman-teman kuliah. Yang ini pun gagal karena entah kenapa saat itu kami berdua tak begitu pede promosi ke teman-teman.
Koper Event Organizer
Kebetulan saya dan teman-teman seangkatan di organisasi saat itu lagi seneng-senengnya buat event. Jadi lah kami buat EO sebagai wadah buat menampung ide-ide liar kami kala itu. Saat itu kami ada 7 orang dan semuanya perempuan. Usaha ini cukup sukses. Lewat Koper Organizer ini kami sempat menerbitkan buku, mengadakan trip dan banyak peminatnya, juga menjadi EO lokal bagi penyelenggara acara dari luar kota. Kami juga pernah ngundang artis ibu kota dan ngerasain susahnya ngejaga artis yang lagi hits-hitsnya dari serbuan fans.
Bersama teman-teman Koper saat mengundang Arif Pocong |
DW Aksesoris
Terhenti langkah di EO, saya memutuskan kembali menggeluti usaha aksesoris handmade. Kali ini bersama junior saya di kampus, namanya Wira. Jadilah usaha dengan nama DW (Diah Wira) Aksesoris. Penjualannya sebenarnya lumayan, cuma lagi-lagi harus terhenti karena Wira memutuskan untuk fokus ngerjain skripsi *kami sama-sama belum lulus saat itu. Tapi saya pilih lanjut kerja, cari uang buat modal skripsi, dan Wira pilih fokus nyelesain skripsi walaupun akhirnya kami wisudanya bareng*
Mormonst
Usaha kali ini modalnya cukup besar. Budi daya jamur tiram yang kami beri nama Mormonst. Bareng si Ayu yang dulu partner saya buka usaha DnA. Selain modalnya besar, usaha budi daya jamur tiram ini juga menyita waktu dan tenaga. Plus pikiran juga karena harus mikirin pemasarannya. Banyak hal yang ternyata di luar perhitungan kami sebelumnya. Usaha ini pun lagi-lagi gagal dengan modal yang cukup banyak terpakai.
Mormonts, usaha jamur tiram yang ternyata tak semudah yang dibayangkan |
Berbekal sisah modal dari Mormonst, saya dan Ayu membuka café di teras rumah kontrakan kami. Lebih tepat dibilang warung sih ketimbang café. Singkat cerita, usaha ini gagal karena berbagai hal.
Salah satu kreasi saya dan Ayu untuk menu di Nebula Cafe |
DnA Chocolate
Karena modal banyak terbuang di Mormonts dan Nebula Café, kami akhirnya mencoba usaha dengan modal kecil lagi. Usaha cokelat karakter untuk dititipkan ke warung-warung di sekolah. Saat usaha mulai berkembang dan jumlah warung penitipan semakin banyak, eh rupiah anjlok tahun lalu. Percaya nggak percaya ini berimbas ke uang saku anak-anak sekolah tempat kami menitipkan cokelat. Penjualan pun turun drastis. Kemudian terhenti (lagi).
Balik lagi pakai nama DnA, cuma kali ini beda produk :) |
Itu saja? Sebenarnya masih ada yang lain. Tapi bakal panjang banget kalau diceritain semua. Intinya impian saya buat jadi pengusaha sukses hingga kini masih di awang-awang. Tapi apakah saya menyerah?! Mudah-mudahan tidak. Tapi memang saat ini saya lebih banyak mikirnya. Beda dengan dulu, tiap ada yang ngajak buat usaha saya langsung bilang hayuk dengan semangat tanpa pikir panjang kelebihan maupun kelemahan usaha yang hendak dijalani.
Sekarang, meski tawaran untuk buka usaha bareng masih sering menghampiri dari teman-teman, saya memilih untuk tak terburu-buru. Saya memilih untuk memikirkan betul-betul usaha yang ingin dijalankan. Apalagi kalau misalnya modalnya besar, wah saya nggak mau rugi banyak seperti yang sudah pernah saya alami.
Saat ini, palingan usaha iseng-isengan *lebih kecil dari usaha kecil-kecilan :D* yang saya jalankan adalah Penov Bracelet. Usaha gelang persahabatan yang saya kerjakan untuk mengisi waktu luang dan saat bosan menulis. Meski masih iseng-iseng, tapi saya punya impian kelak usaha ini tak sekedar usaha sampingan.
Gelang persahabatan, handmade by Penov Bracelet |
upgrade diri dengan mencoba model-model baru |
Tak hanya gelang, tetapi juga jam dengan tali handmade dengan tekhnik macrame dan boleh order pola dan warna tali |
Di era digital, berkreasi, mencari ide, dan promosi bisa dilakukan dengan lebih maksimal lagi dengan dukungan gadget |
Tapi berdasarkan pengalaman dan melihat kondisi finansial saat ini, rasa-rasanya saya membutuhkan gadget dengan harga reasonable dan memiliki fitur yang mumpuni untuk mendukung Penov Bracelet menjadi bisnis yang sukses sesuai impian saya.
Saat ini, sepertinya yang paling pas menjadi sahabat dalam mengembangkan bisnis impian saya adalah ASUS All-in-One PC V230IC. Produk keluaran ASUS ini memiliki fitur-fitur keren yang saya percaya bisa menunjang bisnis iseng-iseng saya menjadi bisnis beneran.
Beberapa alasan yang membuat saya jatuh hati pada ASUS All-in-One PC V230IC di antaranya adalah :
- Kekuatan komputasinya dapat menunjang bisnis tradisional dengan teknologi terkini berupa layar sentuh 10 jari, koneksi port serial (COM), modul NFC dan pembaca Smart Card untuk mendukung aplikasi bisnis.
- Bodinya ramping dan kompak, menjadikan produk ini sempurna untuk bisnis yang memiliki keterbatasan ruang kerja.
- ASUS All-in-One PC V230IC didukung oleh prosesor Intel® Core ™ i5 yang merupakan generasi ke-6. Lebih hemat energi. Performa super dan handal serta multitasking.
- Grafis yang kece badai dan sound yang berkualitas.\
- Dilengkapi dengan Solid-State Hybrid Drive (SSHD), yakni teknologi yang menggabungkan kapasitas penyimpananyang hebat dan kecepatan yang tingi dalam merespon sistem secara keseluruhan.
Saya jadi ngayal guys, meluahkan kreatifitas dengan ASUS All-in-One PC V230IC. Dengerin musik dengan suara yang ajib sambil ngedit foto-foto Penov Bracelet untuk saya share di sosial media. Atau ngedit video tutorial pembuatan Penov Bracelet, itung-itung berbagi ilmu buat gelang handmade yang saya punya. Kalau lagi nggak ada ide, ya tinggal surfing internet saja.
ASUS All-in-One PC V230IC mendukung aktifitas surfing internet penggunanya. |
Layar 23 inci yang full HD, tampilan kinclong, bodi ramping ciiiin.... |
Koneksi port serial ASUS All-in-One PC V230IC memiliki kecepatan yang canggih dengan teknologi terbaru. Dengan USB 3.1 aktivitas transfer file jadi lebih cepat dari biasanya. Begitu juga dengan wireless connectivity and visual entertainment-nya, semuanya menggunakan teknologi baru yang oke punya.
Nih spesifikasi lengkang ASUS All-in-One V230IC, silahkan dilihat guys..! |
Yaps, itulah guys cerita saya tentang Bisnis-Bisnis yang Gagal dan Impian yang Masih di Awang-Awang. Do’akan saya punya ASUS All-in-One PC V230IC ya, do’akan juga Penov Bracelet berkembang dan jadi besar.
Kalian punya impian bisnis? Atau cerita susah senangnya membangun bisnis? Share dong.
Sumber referensi dan foto ASUS All-in-One PC V230IC : asus.com
2 komentar
Sukses Kak Diah untuk usahanya. Aku juga dulu bikin usaha jualan baju sama temen kampus, lumayan bbesar sih dapatnya, cuma karenasaya cuma bisa kasih modal aja, dan temen yang jalan in, pas dia lagi sibuk dengan urusannya, usaha ini pun gulung tikar
BalasHapusaamiin... makasih ya kak Rin. iya kadang usaha harus terhenti bukan karena nggak ada untungnya, tapi karena nggak sempat jalaninnya ya kak. Diah pas kuliah juga pernah ngalamin yang kayak gitu :D
Hapus